Sabtu, 16 Januari 2016

Namanya Persahabatan ..

Years pass, things change, people come and go. But we would to stay.

Waktu, kebenaran, dan kejujuran adalah ujian persahabatan sesungguhnya.
Banyak hal yang terlewati walau terkadang kita ngga pernah butuh alas an, sebab tak semua mengetahaui kata karena, banyak pula persetujuan tanpa ada mengapa.  Ada diantara barisan hati anak manusia.

Namanya persahabatan

Warna- warna indah yang dipersatukan Tuhan. Cahaya abadi penerang malam, cahaya pemecah kesunyian, riak gelombak di tenang arus kehidupan. Rumah nyaman tempatku pulang dan beristirahat.

Carilah senyuman, ia ada. Jelas Nampak di antara canda, menyela dengan gigih diantara permasalahan. Menyeka hati yang resahnya belum padam.

Kemudian jenguklah air mata. Ia pun ada. Untuk merasakan duka saudaranya. Menikmati kebanggan satu yang dirasa semua. Karena hati kita yang terpaut erat.

Heii. Aku peduli. Bukan karena hanya ingin tahu.

Seperti katamu, kita saling memberi. Yang selalu menjadikan kita dapat selalu saling terisi.
Namanya persahabatan.

Kitta adalah kekuatan yang selalu mengalir dari genggaman tangan yang mampu menelusup batin terdalam, hanya agar kita menyadari bahwa tak satupun dari kita yang berjalan dan melalu segalanya sendirian.

Namanya persahabatan.

Ikatan yang tak mengenal jaman. Yang mengenal kata awal dan menjauhkannya dari kata akhir.
kamu memilikinya ..

Pribadi tempatmu belajar banyak hal, membagi yang tak sanggup kamu pikul seorang, yang selalu menegakkan sayap-sayap harapan yang patah dan membaikkan apa yang memang harus diperbaiki dalam diri.

Yang perlu diingat adalah dunia ini, dunia ini akan selalu menuliskan isi dari setiap persahabatan kita.

Air Mata ...

Dan untuk kesekiannya lagi ini tentang air mata. Mungkin dengan air mata ini aku bisa belajar apa yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata, belajar menyampaikan emosi, belajar memahami diri sendiri, belajar memaafkan diri sendiri, belajar iklhas, belajar menjadi kuat, dan belajar tetap tegar tentang segala hal yang telah terjadi.

Menangis saja. Tak apa.

Akan ada saatnya dimana aku tak akan mampu menahannya. “ if you didn’t cry you’re not human”.
Menangis memang tak akan mengubah apapun, tapi mungkin setelahnya akan bisa diperbaiki.

Hai, perkenankan aku untuk mengadu agar dapat menghapus raguku untuk tersedu. Aku hanyalah genangan air mata. Ingin sekali aku melepas beban walau hanya dalam sekali peluk.
Aku harus belajar mempercayai bahwa ada beberapa harapan yang memang harus berhenti, sebesar apapun aku mengharapkannya. Dan sekuat apapun aku mengharapkannya.
Aku juga harus belajar untuk menerima beberapa bagian yang terjadi dalam hidupkku, sebab semakin aku ingin menyangkal kebenarannya, aku selalu mendapati kenyataan yang sama “ menyakiti aku”

Pada satu sisi hatiku berontak, jangan menyerah. Perjuangkan lagi. Tapi nyatanya aku selau diajarkan untuk lebih dewasa, untuk memahami seberapapun aku mengininginkan sesuatu, tak sepatutnya menyusahkan hidup mereka bahkan orang lain. Kadang sadar diri itu perlu.

Ada beberapa bagian kehidupan yang perlu diterima dengan lapang, seberapa besarpun aku yakin mampu mengupayakannya. Karena terkadang memenangkan harapan ngga selalu mendapatkannya tapi setidaknya aku telah berani memperjuangkannya, walaupun kerapkali aku selalu saja jatuh pada pilihanku sendiri.

Menangislah,
Bukan untuk menuruti kesedihanmu. Tapi menangislah untuk tersenyum kembali

Kamis, 05 Februari 2015

Sungguh, kumohon Bacalah. Aku Merindukanmu.



Di hari ini aku masih saja membuang air mata menangisimu, kamu pasti tak pernah tahu bagaimana rasa sakitnya aku ketika kehilanganmu, sebab aku tahu diri kok. Mencintaiku, kamu hanya separuh. Jadi jika aku hilang, kamu masih bisa bahagia dengan sempurna. Gus, mungkin kamu ngga akan baca tulisan-tulisanku ini, jika memang masih ada waktu tolong bacalah nanti kamu akan menemukan jawaban bahwa ketika kehilanganmu aku pernah seluka ini.

Ketika merindukanmu aku masih sering membuka kotak music pemberianmu, mendengarkan instrumentnya, membuka laci didalamnya yang terdapat cincin kita, kalung darimu dan beberapa kenangan darimu. Seandainya saja dengan membuka kotak music itu bisa menghadirkanmu disini, merajut kembali hubungan yang telah putus, seandainya setiap harapan dapat terkabulkan hanya dengan memasukan secarik kertas pada kotak harapan yang ada dibumi lalu esoknya semua harapan dapat terkabul. Seandainya aja merindukanmu semudah semua itu, Gus.

Ketika aku menulis ini, aku sedang merindukan tawa bersama kita, canda bersama kita, kebersamaan dan apapun yang pernah kita lewati. Gus, jadi sekarang apa kabarnya? Apa kamu bahagia? Apa pernah disana kamu merindukanku juga? Apakah pernah kamu memikirkanku juga? Dan apakah pernah kamu disana menginginkanku pulang juga? Pulanglah Gus, :’)

Setelah kita berpisah, aku luka sendirian, semangatku hilang. Aku harus mandiri melawan luka, air mata, dan rindu ini sendirian tanpa kamu lagi. Belum lagi cinta yang masih terbayang-bayang ketika sendiri menghampiri, aku takut jika kamu disana lagi dengan wanita lain dengan asyiknya tertawa berbagi kasih sayang, memang benar jika kehilanganmu itu seluka ini.

Aku selalu mencoba buat bahagia, entah sendiri ataupun dengan yang lain namun semua itu tak pernah membuahkan hasil, karena sekuat apapun aku mencoba, kembali mengingatmu membuatku semakin terluka. Aku selalu percaya jika kita ditakdirkan bersama, kamu pasti kembali denganku dengan cara yang entah hanya Allah yang tahu. Kumohon Gus, bacalah beberapa tulisanku, karena dengan itu aku bisa menyampaikan semua perasaanku walau dengan ini. Aku masih nunggu kamu kok, entah kapan aku akan berhenti.

Kesekian kali aku merindukanmu.



Hai Agus, Agus Kurniawan. Jika kamu sempet membaca tulisanku ini semoga saja kamu langsung menghubungiku, Gus aku ngga tahu kenapa kita jadi berakhir seperti ini? Bukankah kita benar jika kita saling mencintai? Jika benar kenapa kamu memilih berhenti ketika aku ingin berjuang? Jika benar kenapa kamu memilih pergi ketika aku ingin kamu pulang? Jika benar kenapa kamu berusaha melupa sementara aku tak ingin begitu melupakanmu? Hari ini sudah hari ke 157 kita pisah, gus :’ Dan di hari ini masih saja kamu yang menjaga hati aku, masih menjadi satu kerinduanku, bahkan untuk mencintaimu saja aku belum menemukan celah untuk berhenti.

Gus, Jika cinta bukan lagi namaku, apa masih boleh aku mengukir kenangan kembali mungkin bisa membuatmu jatuh cinta lagi padaku. Aku selalu menulis tiap kali aku merindukanmu bahkan ada beberapa yang tak bisa aku tulis hanya mampu menjatuhkan air mata saja, jika bahagiamu bukanlah denganku, temukan bahagiamu agar akupun ikut merasakan bahagianya. Sekali lagi aku merindukanmu. Maafkan aku karena tak mampu menahannya. Kamu tahu kali ini aku menulis sambil melihat hujan, aku suka hujan karena hujan memberiku waktu lebih lama bersamamu, sungguh aku merindukanmu, Gus.

Gus, sudahkah ada penggantiku? atau sudahkah kamu jatuh hati pada wanita lain, jika memang itu benar adanya semoga ia benar pula mencintaimu, jika diperbolehkan aku masih menjadi juara jika perihal mencintaimu, haha begitu pede aku :3, tapi aku percaya kamu tak mudah jatuh hati. Gus, meski beberapa kali aku mencoba menghubungimu dan masih saja kamu belum memperdulikan aku, aku tak pernah berpikir jika yang kamu lakukan itu buruk, kamu masih saja yang terindah. Aku tak pernah berpikir jika ada yang begitu cepat menggantikanmu, karena aku belum ingin. Gus, Jika dengan wanita barumu tak kamu temukan kebahagian, pulanglah. I’ll be there, Gus :3. Percayalah cinta ini masih namamu, karena sejak pergimu tak kutemukan diriku lagi yang sebenarnya.

Kamis, 27 November 2014

Ajarkan Aku, Tuan



Kata kebanyakan orang, jangan pernah meletakkan kebahagian pad seseorang, karena suatu saat ia bisa pergi kapanpun ia mau, maka kebahagiaanpun juga akan pergi, ngga semua yang kita impikan selalu menjadi kenyataan, kadang kenyataan bisa melambungkan lalu menghempaskan ke bawah keras-keras.
"Kadang penantian akan berakhir indah, asalkan tetap bersabar,"
Bicara soal mantan, melupakan kenangan, melupakannya, sebernarnya melupakan tidak bisa dilakiukan dengan sengaja, pria lebih mudah melupa karena ia berani mencoba lagi, itu sebabnya masa lalu lebih cepat terlupakan, karena ia memenuhi dengan kenangan indah yang baru, menyibukkan dirinya, maka kenangan masa lalu biasanya tertimbun di dasar, intinya bukan melupakan tapi terlupakan :’
Kenapa begitu mudah kamu melupa, sementara begitu sulit untuk aku? Kenapa dunia sebegitu ngga adilnya, memberikanmu kenangan baru dengan seseorang yang lain agar mampu melupakan kenangan masa lalu, kenapa begitu mudah ia masuk? Sementara aku justru berdiam diri, menunggumu. Seharusnya waktu itu aku tak membiarkannya menunggu, melainkan tetap tinggal.
Aku mencintaimu, masih. Tolong ajarkan aku cara melupakanmu, ajarkan aku membencimu, beri aku satu alas an kenapa kamu pantas dilupa, tapi bagaimana mungkin aku bisa memebencimu jika untuk mencintaimu saja aku tak perlu menggunakan alas an, lalu bagaimana caraku bahwa kamu pantas dihapuskan dari pikiran maupun perasaan, sementara kenangan selalu bertahan, aku tidak memaksa melupa, tapi justru memasrahkaNya, mungkin kita bisa bertemu dipersempingan jalan yang sama untuk kita pulang.
Ajarkan aku jatuh cinta lagi, meski bukan ke kamu.
Ajarkan aku mencintai yang lain, tanpa aku takut untuk terluka, ajarkan aku mengucap rindu yang mulai sesak di dada tanpa harus kecewa lagi, dan tolong ajarkan aku untuk membiarkanmu bersama yang lain tanpa aku takut setelah itu aku akan menghilang.
Jujur, aku tak pernah menyesal mencintaimu meski pada akhirnya kita akan berakhir seperti ini, aku tak pernah menyesali perkenalan pertama kita, pertemuan kita kala itu yang tak pernah kita rencanakan, tentang sebuah keadaan yang terjadi dan kita ngga bisa melakukan apa-apa.  Mungkin kita ditakdirkan bahagia  bersama hati yang lain.
Ingatkah perbincangan kita kala itu, bahwa kau masih mencintaiku dan kau tak tau harus berbuat apa. Ada yang terluka disini, di hati.

Jumat, 07 November 2014

He is Gone



Dia menghilang, dia pergi dia entah kemana. Lalu kenapa aku masih terdiam? Haruskah aku pergi? Pergi dari perasaan ini yang terkadang selalu menganggu pikiranku. Bagaimana jika dia disana telah mencoba menjalin hubungan dengan orang baru? Haruskah aku cemburu? Apa masih harus? Maaf. Tolong jangan menabur rindu sembarangan, karena itu membuatku rapuh. Mengapa kala itu kita memilih menyerah? Kenapa kita engga memilih untuk sama-sama berjuang? Jika memang benar katamu padaku bahwa kamu masih mencintaiku seperti kala itu, mengapa saat ini kamu justru memilih menjauh? Kenapa? Kenapa kamu justru pergi tanpa sebuah alas an yang pasti? Jika kamu takut mendapatkan jawaban yang tak ingin kamu dapatkan, bukankah yang penting kita udah sama-sama berjuang untuk KITA? Baiklah jika ini memang keputusanmu, AKU MENYERAH. AKU PERGI seperti yang kamu lakukan saat ini. Terima Kasih untuk segala kisah pernah ada.

Minggu, 31 Agustus 2014

Akhir hubungan ini,

Apa kamu ingat 10feb, tanggal perkenalan kita, Inget ngga ini aku yg ngg km d pom, ituloh d tangal 17feb pertemuan pertama kita.
Kamu yg membawa rambutan, kamu yang muncul dn melepas kaca mata hitammu yg membuatku melihat bola matamu, ak tau ak lagi jatuh, jatuh cinta sama kamu.
Kamu ingat, ketika ak mengantarmu untuk pulang k surabaya dan aktif kerja? Aku berat, aku takut tak ada pertemuan kedua untuk kita lagi, kamu ingat?kamu blg "daa princess", kamu tau? Ak bahagia.
Dan malamnya, kamu bilang kalau km jatuh cinta pd pandangan pertama, tp ak bilang aku ingin km mengatakannya langsung, kamu harus tau, aku pasti menerimamu bahkan tanpa kamu mengatakannya langsung, aku hanya ingin melihatmu lagi di minggu selanjutnya 22feb :) yang kita jadikan sebagai tanggal jadi kita, kau tau dimanapun km mengatakannya, itu tetaplah special bagiku. Kau ingat d tanggal 17 yang kita kehujanan? Aku ingin hujan tak berhenti agar aku bs trus bersamamu, memandang senyummu yang tak membuatku bosan, melihat tawa kita bersama yang ingin kunikmati setiap harinya.
Kamu inga ketika aku suka ngambek karena km lupa tnggl jadinya kita? Serasa konyol ya? Ketika ak ngambek untuk hal yg kecil yg kadang membuatmu ngga nyaman, tp aku suka hihi.
Kamu ingat ketika tanganku mulai km genggam?aku tak ingin melepasnya, ak takut suatu saat ak tak akan menyentuhnya lagi.
Kau ingat, ketika aku ke surabaya untuk pertama kalinya?aku tak pernah memohon pd kedua orang tuaku untuk kesana menemui pacarku, hingga akhrnya mereka setuju, kau tau apa yg ak inginkan smlmnya? Aku ingin dapat cincin sebagai ikatan cinta, ak tak tau waktu itu kau memberiku cincin, romantis.
Cinta itu saat ak selalu bruaasaha menjadi versi terbaik buat kamu.
Dan kamu ingat, masalahmasalah yang datang ke kita dan kita masih bertahan, seperti lagu tulus yg teman hidup "bila suatu saat nanti, ada cobaan untuk kiaah cinta kita,jangan cepat menyerah ku puny km,km punya aku", aku percaya kita akan seperti kayalan yg perna aku katakan padamu "aku mencintaimu smpai km batuk d ruang tamu dan aku tergopoh* membawakan obat batuk untukmu".
Bahkan tiap hari aku selalu kangen kamu, kangeeen banget. Kangen dengan apapun tentangmu, rindu itu sederhana kan, hhe.
Apa kamu tau, ketika ak brngkt ke sby naik kereta, kau tau aku ska ketika kamu kawatir yg blg jgn k sby lagi, hhe aku suka kamu kawatir.
Kamu tau pada saat itu ak memohon sama mamaku, aku bahkan beli tiket tanpa blg, agar bs langsung berangkat tanpa penolakan, aku ingin bertemu kamu, hanya kamu.
Kamu ingat ketika sampainya di kos?kamu menciumku dipipi dan tersipu malu, ingatkah? Thankiss :3
Kau tau, aku kaget haha
Aku rindu sayang,,
Kau tau banyak kenangan ya tentang kita selama 8bulan ini.
Kau tau wish apa yg ad dibotol bintang itu, ak bilang ak mencintaimu, aku bilang ingin bersamamu. Kamu harus percaya tak ada pertemuan yang siasia :)
Aku menunggumu kembali, karena 1 hal. Cinta.
Tak ada pertemuan yang siasia kan? Yang memang milikku ia akan kembali, cinta tau dimana rumahnya dan ia akan pulang. Kamu